Menjadi Diri Sendiri

    

Manusia diciptakan unik, tak ada yang sama bentuk rupa apalagi wataknya. Semuanya berbeda, bahkan yang kembar sekalipun pasti memiliki perbedaan rupa dan sifatnya, Tuhan memang Maha Mengetahui. Uniknya, karena berbeda maka penyakit yang menggerogoti manusia juga unik, yaitu membandingkan dirinya dengan orang lain di sekitarnya. Jika hanya sekedar membandingkan, tidak akan menjadi masalah besar, yang menjadi masalah jika kelebihan orang lain menurut pandangannya menjadikannya merasa lebih rendah atau lebih tidak sempurna dibandingkan orang lain tersebut, maka ini akan menjadi sumber penyakit pada diri kita.

    Menjadi diri sendiri ini begitu mudah dikatakan, tapi kenyataannya akan susah direalisasikan dalam diri kita. Emosi manusia yang berfluktuasi menjadi salah satu penyebab pikiran kita tidak selalu positif, dan ajaibnya lagi saat kita sedang kesal atau emosi kita sedang labil-labilnya, orang lain di dekat kita justru sedang bahagia-bahagianya, dan ini kadang membuat kita semakin frustasi dan berpikir kenapa saya yang harus mengalami hal seperti ini, kenapa tidak seperti dia yang mendapatkan semua hal yang diinginkan? kenapa dia bahagia terus? kenapa aku? dan perntanyaan ini tidak akan ada ujungnya. lantas apa yang bisa dilakukan?

    Bersyukur. yah bersyukur adalah hal yang paling bisa mengatasi penyakit hati seperti ini, jika kita melihat ke atas, makan kita hanya akan melihat diri kita yang lebih rendah dibandingkan dia, kita lupa melihat ke samping kita, atau bahkan ke bawah kita, betapa keaadaan kita masih jauh lebih baik dibandingkan mereka. Tuhan , menciptakan kita benar-benar berbeda, bahkan saat kita melakukan hal yang sama dengan jalan yang sama pula, kita tidak bisa mengharapkan hasil yang sama terjadi pada kita, karena setiap kita memiliki rezeky kita masing-masing. Maka bersyukur akan membuat kita menerima keadaan kita. kita tidak perlu menjadi seperti dia agar memperoleh apa yang dia punya. cukup kita menjadi diri sendiri untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.